05 Mei 2014

Kamu Yang Abu Abu

Ini tentang "mencintai"

Saia tahu betul tentang rasa bernama cinta

Rasa disaat kita bisa jadi pelaku pasif apalagi aktif di sisi predikat

Dicintai itu menyenangkan, karena kita tahu betul ada seseorang di sekitar kita yang setidaknya memperhatikan, bahkan sekecil apapun tingkah kita. Bisa dipastikan dia akan selalu ada disaat kita membutuhkan. Bisa juga dipastikan dia akan menunggu selama apapun itu. Berharap bahkan akan sampai pada tahap mengemis luruhnya perasaan orang yg dicintai untuk hanya sekedar senyuman. Sekali lagi, dicintai itu sangat menyenangkan.

Mencintai? menyenangkan jugakah? belum tentu! Tp bisa jadi.

Jika ada yang memilih untuk ada di sisi "mencintai", pastikan dulu kesiapan lahir dan batin sebelum memutuskan untuk mencintai.

Karena,

Akan ada malam-malam penuh tangis.
Akan ada cemburu yang tak menentu.
Akan ada isak yg entah kenapa keluar begitu saja, kapan saja dan dimana saja.
Akan ada mata panda saat bangun disetiap pagi.
Akan ada tatapan hampa saat menatap entah apa.
Akan ada rasa sungkan saat akan memulai percakapan.
Akan ada pencarian sosoknya disekitar meski hanya punggung yang ditemukan.
Akan ada penderitaan.

Jika sudah siap dengan itu semua, silakan untuk "mencintai".

Tentang saia yang mencintai kamu.

Tentang saia yang masih kebingungan dengan perasaan saia sendiri.

Tentang saia yang entah mengapa merasa nyaman saat kamu ada.

Tentang saia yang menangis dan tersebut namamu disetiap sujud.

Tentang saia yang telah mengenali kurang dan lebihmu.

Tentang saia dan semua pengharapan tentang kamu.

Tentang saia yang masih menunggu jawaban kamu karena Tuhan sudah menjawab tanya saia tentang kamu beberapa waktu lalu.

Dan

Tentang kamu yang masih saja abu - abu

Tidak hitam,

Tidak juga putih.

Jika masih juga abu - abu, entah sampai kapan saia bisa menunggu.

Yang pasti, jika suatu saat Tuhan menitahkan kaki ini untuk beranjak menjauh, jangan lagi mencari hati saia, siapkan hatimu untuk kehilangan hati yang bisa membesarkan hidupmu kelak.

Karena saia hanya manusia.

----------------------------------------------------------------------------------

Dan percakapan kita Jum'at sore itu, seakan menjawab semua keabu-abuan ini. 
Tapi entah mengapa hati ini masih ingin bertahan untuk memilih tinggal, hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
Dan saia masih (ingin) menunggu.

Tidak ada komentar: