05 April 2012

"their" photo on his desk

"pssstt...ppssttt..." 
Leigha, partner kerja saia ini sibuk memberi sinyal it's gossip time yg ditujukan untuk saia & Leisha yg sedang melototin layar 14" dimeja masing - masing.

Mau ga' mau kita berdua (banyak ke-mau-nya sihhh) serempak menoleh ke sumber suara (baca: biang gossip) sembari memberi gesture tubuh yg mengisyaratkan "apaan sih?".

"Eh, liat deh di meja si OX...ada poto dia sama si IX lohh!!!"

"hah??...SERIUS" saia & Leisha jawab barengan sekaligus penasaran.

"Seriuss!!! liat aja di mejanya!!!" Leigha agak ngotot kali ini.

"iihhh...masa sihhh...." saia masih ga' percaya.

.....................

Dan gossip kami pun berlanjut sampai segala gossip itu ternyata benar adanya. Diatas meja si OX bertengger manis foto yg disebut-sebut di ge-gossip-an kami siang itu dan berakhir pada kesimpulan "idiihhh...amit-amit punya suami macem begitu" sambil ketok-ketok meja.

Well, berbahagialah kita sebagai manusia yg dilimpahi berjuta rasa cinta. Bagi saia, pacaran dan menikah adalah status yg melekat pada DUA manusia yg terkoneksikan oleh cinta. Hanya saja kadar komitmen yg diemban keduanya sangatlah berbeda, tentu saja menikah memiliki kadar komitmen lebih tinggi. 

Teman saia pernah mengutarakan prinsip berpacaran begini "pacar itu milikku disaat kita berada di radius 5 km, lebih dari itu, kita milik bersama". Prinsip itulah yg dipegangnya selama beberapa kali berpacaran. Baginya, dengan prinsip itu, dia bisa terbebas dari siksaan bernama cemburu. Namun bagi saia, itu hanya bisa menjadi mantera disaat rasa "protektif" sudah menuju ke tingkat berlebihan. Selebihnya, status ber-pacaran tetaplah HARUS HANYA terjadi diantara seorang lelaki dan seorang perempuan tidak lebih, dan akan berakhir disaat kata "PUTUS" terucap.

Berbeda dengan status menikah. Ada banyak mata yg menyaksikan terucapnya kalimat sakti "kami bersedia untuk menjadi suami & istri selamanya, hanya maut yg akan memisahkan". Bahkan upacara hikmad dan sakral menjadi prosesi wajib sebagai bukti kuat telah terikatnya lelaki & perempuan menjadi pasangan suami istri. Dan menjadi sangat suci disaat TUHAN & ratusan malaikat turut menjadi saksi.

Kembali ke topik ge-gossip-an, saia pernah berdebat dengan seorang kawan yg menganggap bahwa hal "pasang-foto-selingkuhan-diatas-meja-kerja" ini adalah sesuatu yg wajar. Kawan saia ini memang selalu easy going menjalani hidup. Terlalu malah. Kalo persepsi saia begini, kejadian pasang foto ini memanglah suatu yg sangaaaatttt wajar dan menjadi hak siapapun untuk melakukannya. Tetapi bagaimana jika sudah menyangkut perasaan (pasangan kita misalnya)

apa masih sesuatu yg wajar jika dalam 8 jam disetiap harinya, pasangan kita memandangi foto "selingkuhan"? yg itu berarti ada sesuatu yg special dg memandangi seonggok foto itu dan ada sesuatu yg menggetarkan hati. Ingat loh, yg dipandangi itu foto SELINGKUHAN bukan ISTRI/SUAMI & ANAK yg lebih memiliki hak secara legal untuk dipandangi. Kalau saia menganggap hal ini sudah diluar kewajaran, alias gila!!!. Saia aja pernah putus dengan pacar hanya gara-gara ada foto perempuan lain menjadi wallpaper komputer dia. Jika dibayangkan, tersayatnya hati saia saat itu melebihi sayatan senjata tajam jenis apapun. Dan saia tidak mampu membayangkan sakitnya hati Istri si OX hanya karena seonggok foto bisu tak berguna.

Jadi, apapun bentuk komitmen yg sedang kita emban sampai saat ini, patuhilah!!! bukan untuk siapa-siapa...tp untuk menaikkan kualitas kita sebagai manusia dan menyakiti itu bukan sifat dasar manusia sekecil apapun bentuknya. 

Have a great long weekend everyone ^___^ 

Tidak ada komentar: